CCIT FTUI bekerja sama dengan Cicom Brains Indonesia mengadakan Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Gen Z, Peluang Karir, dan Persiapan Menghadapi Dunia Kerja” yang berlangsung di Auditorium CCIT FTUI. Diskusi ini semakin istimewa dengan kehadiran tujuh praktisi dari Jepang, yang turut membawa wawasan global dan perspektif industri internasional bagi para siswa.
Acara ini dipandu oleh Nugraheni Lintang, S.AB, MBA, selaku Country Manager Cicom Brains Indonesia, yang memiliki pengalaman luas dalam membantu generasi muda Indonesia memahami kebutuhan dunia kerja. Dalam peran moderasi, Nugraheni menghadirkan topik-topik krusial yang berkaitan dengan tantangan dan peluang karir yang dihadapi oleh Generasi Z di era digital.
“Kami berharap FGD ini bisa menjadi platform untuk membekali Gen Z agar siap berkompetisi secara global. Kehadiran para praktisi dari Jepang, yang merupakan profesional berpengalaman dalam sektor teknologi, tentu membawa sudut pandang yang sangat berharga untuk siswa di sini,” ujar Nugraheni Lintang.
Tidak hanya menghadirkan perspektif lokal, FGD ini juga menjadi ajang diskusi lintas budaya, khususnya dengan kehadiran tamu spesial dari perusahaan teknologi terkemuka Jepang, yang diantaranya dari SCSK Corporation, sebuah perusahaan yang dikenal di dunia internasional dalam bidang solusi teknologi informasi. Para profesional ini memberikan pengalaman dan pandangan mereka terkait tren teknologi global serta keterampilan yang dibutuhkan dalam era digital yang semakin maju.
Tim praktisi yang hadir di antaranya adalah Taisei Sato dari Divisi Promosi Desain Bisnis (Business Design Promotion Div.), yang berperan sebagai pencipta bisnis untuk memajukan pengembangan bisnis baru di perusahaan. Mito Yabuta, dari Divisi Promosi Bisnis Keuangan (Financial Business Promotion Div.), membahas strategi ekspansi global dalam Grup Bisnis Keuangan. Kazuya Ueno dari Divisi Solusi Industri (Industrial Solutions Business Div.) memimpin proyek migrasi SAP S/4HANA serta pemeliharaan sistem yang ada.
Hiroyuki Mori dari Departemen Pengembangan Sistem Perbankan (Banking Systems Development Dept.) berbagi pengalamannya dalam menganalisis kebutuhan, desain, dan pengujian sistem keuangan. Sementara itu, Yusuke Okube dari Departemen Penjualan Sistem Keuangan (Financial Systems Sales Dept.) mengelola penjualan sumber daya pengembangan dan produk untuk bank kepercayaan. Ritsuko Toki dari Divisi Promosi Bisnis Solusi (Solution Business Promotion Div.) bertanggung jawab untuk menyusun rencana jangka menengah bagi kelompok bisnisnya. Terakhir, Koki Isa dari Divisi Sistem Mobilitas (Mobility Systems Div.) menjelaskan peran pentingnya dalam pembuatan spesifikasi persyaratan OEM dan memastikan kualitas perangkat lunak pada sistem mobilitas.
Direktur CCIT FTUI, Prof. Dr. Muhammad Suryanegara, S.T., M.Sc., IPU, turut menyampaikan harapannya dalam acara ini. “Kami di CCIT FTUI berkomitmen untuk mempersiapkan lulusan yang tidak hanya mampu bersaing di pasar domestik, tetapi juga siap bersaing di pasar internasional. Kehadiran praktisi dari Jepang ini adalah langkah nyata kami dalam memberikan pengalaman global langsung bagi siswa,” ujar Prof. Muhammad Suryanegara.
Forum Group Discussion ini tidak hanya sekedar sesi diskusi biasa, tetapi juga menjadi wadah bagi siswa untuk berinteraksi langsung dengan para profesional Jepang. Dengan format kelompok diskusi, para siswa dapat berdialog dan belajar secara langsung dari para praktisi Jepang mengenai berbagai topik relevan.
Salah satu topik yang dibahas adalah Peluang Karir di Era Digital, yang mengulas sektor-sektor pekerjaan yang tumbuh pesat seiring perkembangan teknologi digital, serta bagaimana Gen Z dapat memanfaatkan peluang yang ada di bidang ini. Topik lainnya, Keterampilan yang Dibutuhkan di Masa Depan, menyoroti keterampilan-keterampilan esensial, baik teknis seperti pemrograman dan data analitik, maupun keterampilan non-teknis seperti komunikasi dan kepemimpinan, yang semakin dibutuhkan di industri modern saat ini.
Selain itu, forum ini juga mengupas Transformasi Digital dan Tantangan Teknologi, di mana para peserta diajak untuk memahami dampak dari transformasi digital terhadap dunia kerja, termasuk tantangan adaptasi teknologi yang harus dihadapi oleh Gen Z agar tetap relevan. Sesi lainnya, Inovasi dan Kreativitas dalam Karir, memberikan wawasan mengenai pentingnya berinovasi dan berpikir kreatif sebagai langkah penting dalam mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan karir di masa mendatang.
Tidak kalah penting, Strategi Menyongsong Dunia Kerja juga menjadi topik pembahasan yang menarik, dimana para peserta diajak untuk merumuskan strategi agar Gen Z bisa memasuki dunia kerja dengan percaya diri. Terkait persepsi di lingkungan kerja, topik Persepsi Terhadap Gen Z di Dunia Kerja membahas cara-cara yang dapat dilakukan oleh Gen Z untuk mengatasi persepsi negatif dan membangun citra positif yang mendukung perkembangan karir mereka.
Sebagai bagian dari peran pendidikan, Peran Institusi Pendidikan dalam Persiapan Kerja juga diangkat dalam diskusi ini, dengan menyoroti rekomendasi bagi institusi pendidikan untuk lebih berperan dalam mempersiapkan generasi muda yang siap kerja. Semua topik ini bertujuan untuk membekali para peserta, khususnya mahasiswa, dengan wawasan dan keterampilan yang diperlukan agar dapat bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.
Dengan kehadiran tamu dari Jepang yang memberikan insight internasional, para siswa mendapatkan pengalaman dan pemahaman baru yang tidak hanya berfokus pada kebutuhan pasar kerja lokal, tetapi juga global. Kehadiran para profesional ini memberikan nuansa berbeda, khususnya dalam memahami kebutuhan keterampilan lintas budaya dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi yang pesat.
Sesi diskusi juga disertai dengan pendampingan dari setiap anggota profesional Jepang di masing-masing kelompok. Hal ini memberikan siswa kesempatan untuk berinteraksi langsung dan mengajukan pertanyaan seputar dunia kerja di Jepang, budaya kerja, serta perkembangan teknologi terbaru di negara tersebut.