Dalam menghadapi meningkatnya risiko pohon tumbang akibat kondisi tanah yang tidak stabil dan angin kencang, siswa CCIT FTUI mengembangkan Tree Monitoring System for Early Risk Detection. Proyek ini dirancang untuk memantau stabilitas struktur pohon dan memberikan peringatan dini terhadap potensi bahaya, terutama di area publik dan lingkungan perkotaan.
Sistem ini menggunakan kombinasi beberapa sensor, seperti ultrasonic sensor untuk mendeteksi pergerakan pohon, soil moisture sensor untuk mengukur kadar air dalam tanah guna menilai kestabilan tanah, serta vibration sensor untuk mendeteksi getaran pada batang pohon. Data yang dikumpulkan oleh sensor diproses menggunakan NodeMCU, kemudian dikirim ke ThingsBoard sebagai platform visualisasi dan penyimpanan data secara real-time. Jika kondisi pohon terdeteksi dalam keadaan “berisiko tinggi,” sistem akan mengaktifkan peringatan lokal dalam bentuk buzzer agar tindakan pencegahan dapat segera dilakukan.
Penyusunan proyek ini dilakukan oleh siswa CCIT FTUI, dengan bimbingan dari pengajar CCIT FTUI. “Kami ingin mengembangkan sistem yang dapat membantu mengurangi resiko kecelakaan akibat pohon tumbang, terutama di musim hujan seperti sekarang ini,” jelas salah satu penyusun.
Direktur CEP CCIT FTUI, Prof. Dr. Muhammad Suryanegara, S.T., M.Sc., IPU, menyampaikan apresiasinya terhadap proyek ini. “Inovasi berbasis IoT seperti ini menjadi salah satu langkah maju dalam menghadapi tantangan perkotaan yang semakin kompleks. Dengan teknologi monitoring yang akurat, langkah preventif dapat dilakukan lebih awal untuk meningkatkan keselamatan masyarakat,” ujarnya.
Pengembangan sistem monitoring pohon ini diharapkan dapat menjadi solusi praktis bagi pemerintah daerah maupun institusi terkait dalam menangani risiko pohon tumbang. Dengan kombinasi teknologi sensor dan analisis data real-time, proyek ini menunjukkan bagaimana inovasi dari dunia pendidikan dapat berkontribusi langsung dalam menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
