Enhancing Digital Interaction and Wellness with AI: Seminar Kolaborasi CCIT FTUI dan KALIS AI

Depok, 20 Desember 2024 – Dalam upaya mendukung pemahaman yang lebih mendalam tentang peran kecerdasan buatan (AI) dalam transformasi digital dan kesejahteraan manusia, CCIT FTUI menyelenggarakan Kuliah Umum bertajuk “Enhancing Digital Interaction and Wellness with AI“. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian CCIT Seminar Series 2024 #13 yang berlangsung pada Jumat, 20 Desember 2024, di Auditorium CCIT.  

Seminar ini menghadirkan tiga narasumber dari kalangan profesional dan akademisi yang memberikan wawasan mendalam mengenai kecerdasan buatan (AI). Narasumber pertama adalah Jean Daniel Gauthier, Co-Founder dari Kalis, yang berbagi pandangan tentang penerapan AI untuk meningkatkan keterlibatan digital melalui pendekatan inovatif. Selanjutnya, Aris Winarna, perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), membahas peran strategis pemerintah dalam mendukung pengembangan teknologi berbasis AI untuk kemajuan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Terakhir, Fadly Suhendra, ahli dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memberikan perspektif ilmiah mengenai potensi besar AI dalam menciptakan dampak positif yang signifikan bagi kehidupan masyarakat.

Diskusi ini dimoderatori oleh Pandu Sastrowardoyo, Co-Founder Kalis, yang turut berperan dalam menggali pandangan strategis dari para narasumber untuk menjawab tantangan dan peluang dalam era digital.  

Seminar ini merupakan hasil kolaborasi antara CCIT FTUI dan Kalis AI, sebuah perusahaan teknologi yang menghadirkan avatar digital berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk interaksi digital yang lebih imersif dan personal. Dengan menggabungkan teknologi AI mutakhir dan desain human-like, Kalis AI menciptakan avatar digital yang intuitif, responsif, dan mendukung berbagai kebutuhan industri. Kolaborasi ini menjadi bukti komitmen CCIT FTUI dalam menghadirkan program-program edukasi yang relevan dengan perkembangan teknologi terkini, sekaligus memberikan peluang bagi peserta untuk memahami bagaimana teknologi seperti yang dikembangkan oleh Kalis AI dapat diterapkan dalam dunia nyata.  

Jean Daniel Gauthier, dalam paparannya, menyoroti bagaimana AI dapat digunakan untuk mendorong keterlibatan digital yang lebih baik. “Dengan AI, kita dapat menciptakan interaksi yang lebih personal dan relevan, sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi setiap individu,” ujarnya.  

Direktur CEP CCIT FTUI, Prof. Dr. Muhammad Suryanegara, S.T., M.Sc., IPU, juga memberikan sambutan pada pembukaan acara ini untuk membahas pentingnya kesiapan generasi muda dalam menghadapi perubahan era digital berbasis AI. Prof. Surya menyampaikan, “Kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan industri seperti ini sangat penting untuk membangun ekosistem teknologi yang inovatif dan mendukung keberlanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi AI, kita dapat menghadirkan solusi digital yang meningkatkan interaksi dan kesejahteraan manusia.”  

Sementara itu, Lutfi Trizki, Co-Founder KALIS AI, turut menyampaikan pentingnya inovasi di bidang kecerdasan buatan. “AI adalah teknologi yang tidak hanya merevolusi cara kita berinteraksi secara digital, tetapi juga membuka peluang besar dalam meningkatkan kesejahteraan manusia. Melalui avatar digital Kalis AI, kami ingin menciptakan pengalaman yang lebih imersif, responsif, dan inklusif bagi setiap pengguna,” ujar Lutfi Trizki.  

Aris Winarna, perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), juga menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan dan teknologi AI dalam sambutannya. “Perkembangan teknologi kecerdasan buatan tidak hanya membawa peluang baru, tetapi juga tantangan yang harus kita atasi bersama. Melalui program seperti ini, pemerintah mendukung peningkatan kompetensi generasi muda agar mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa,” ungkapnya.  

Ahli dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Fadly Suhendra, juga membahas bagaimana AI dapat diterapkan dalam menciptakan dampak positif dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Fadly menyampaikan, “Kecerdasan buatan bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang bagaimana kita bisa menggunakannya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Dari sektor pendidikan hingga kesehatan, AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong inovasi yang berkelanjutan.”  

Acara ini dirancang untuk siswa dengan tujuan mempersiapkan mereka menghadapi revolusi teknologi yang semakin cepat. Tidak hanya membahas teori, seminar ini juga menawarkan simulasi praktis bagi peserta untuk merasakan langsung bagaimana teknologi AI dapat diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari.  

Dengan semangat kolaborasi dan pengembangan wawasan, CCIT FTUI terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam membangun generasi muda yang inovatif, adaptif, dan siap bersaing dalam dunia digital yang terus berkembang.