Sebanyak 10 peserta terpilih dari Indonesia telah berhasil menyelesaikan program pelatihan intensif Security Manpower Training Program (SMTP) 2.0 yang diselenggarakan oleh Korean Information Security Industry Association (KISIA) bersama Ministry of Science and ICT Korea. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan talenta-talenta muda yang unggul di bidang keamanan siber di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, melalui kolaborasi dengan sejumlah institusi pendidikan ternama dan perusahaan teknologi global.
Salah satu dari partisipasi Indonesia adalah kehadiran siswa dari CEP-CCIT FTUI, yang turut mewakili Universitas Indonesia dalam program ini. Program SMTP tahun ini berhasil menarik lebih dari 180 pendaftar dari 45 Universitas di Asia Tenggara, dengan 50 peserta lolos ke tahap pelatihan daring, dan hanya 10 peserta terbaik yang diundang ke Korea Selatan untuk mengikuti pelatihan intensif selama lima hari.
Dalam pelatihan yang berlangsung sejak 11 November hingga 15 November 2024, para peserta mendalami sejumlah topik terkait keamanan siber, seperti Web Security, Network Security dan OS Security Selain itu, mereka juga mengunjungi perusahaan-perusahaan teknologi ternama yang tergabung dalam SOMT Consortium termasuk NetAnd, QuadMinder, dan Comtrue Technology, untuk mempelajari solusi inovatif yang mereka tawarkan di bidang keamanan informasi.
Dari 10 peserta terbaik yang lolos, salah satunya adalah Abdur Rashid Firdaus, siswa dari CCIT FTUI, yang sebelumnya telah menunjukkan performa luar biasa selama pelatihan daring. Rashid bersama sembilan peserta lainnya mendapatkan pengalaman langsung melalui pelatihan intensif yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan teknis dan pemahaman mereka dalam dunia cybersecurity.
Rashid menyampaikan pengalamannya selama pelatihan ini, “SMTP telah memberikan saya perspektif baru tentang pentingnya peran keamanan siber di era digital. Saya merasa terhormat menjadi bagian dari program ini dan mendapatkan kesempatan belajar langsung dari para ahli di Korea.”
Kegiatan SMTP 2.0 juga didukung oleh kolaborasi KISIA dengan mitra-mitra global, termasuk Universitas Indonesia melalui CCIT-FTUI dan universitas-universitas ternama di Indonesia seperti ITB dan IPB. Program ini tidak hanya menawarkan pelatihan teknis, tetapi juga membuka peluang kerja di perusahaan teknologi global yang memanfaatkan kemampuan peserta dalam memahami bahasa dan budaya lokal, sebagaimana diungkapkan oleh salah satu mitra perusahaan teknologi.
Direktur CCIT FTUI, Prof. Dr. Muhammad Suryanegara, S.T., M.Sc., IPU, juga memberikan tanggapannya terhadap partisipasi siswa dalam program SMTP. “Kami bangga dengan kontribusi siswa CCIT FTUI dalam program ini. Pengalaman yang mereka dapatkan di Korea Selatan tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis mereka, tetapi juga memperluas wawasan global. Hal ini sejalan dengan misi CCIT FTUI untuk mencetak lulusan berdaya saing internasional yang mampu berkontribusi di era digital,” ujarnya.
Ketua KISIA, Jo Young-Cheol, dalam sambutannya pada acara penutupan, mengungkapkan harapannya terhadap keberlanjutan program ini. “Kami berharap SMTP dapat terus menjadi platform bagi para talenta muda di Asia Tenggara untuk berkembang dan mendukung ekspansi perusahaan teknologi Korea di pasar global.”
Keikutsertaan CCIT FTUI dalam program ini menunjukkan komitmen Kampus dalam mempersiapkan lulusannya menghadapi tantangan global. Dengan pengalaman langsung dan pelatihan intensif di bidang keamanan siber, siswa CCIT FTUI semakin membuktikan kualitas mereka sebagai talenta berdaya saing internasional.
Melalui program SMTP ini, KISIA juga berharap dapat terus mempererat kerjasama dengan kampus-kampus di Indonesia, termasuk CCIT FTUI, dalam mendukung pendidikan dan pengembangan karier generasi muda di bidang teknologi informasi. Program ini menjadi contoh nyata pentingnya kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah dalam mencetak generasi yang siap menghadapi dunia kerja global.